KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) tak memungkiri ada tantangan yang harus dihadapi dalam menyalurkan pembiayaan alat berat pada semester II-2024 hingga akhir tahun ini.
Deputy Business Director BFI Finance Rudy Eddywidjaja menyampaikan tantangan yang akan dihadapi masih sama seperti pada semester I-2024, yakni adanya faktor global, termasuk harga komoditas yang tertekan.
"Tantangan untuk semester II-2024 sebenarnya tetap sama. Kalau dilihat dari situasi saat ini, kami tahu harga komoditas mulai tertekan lagi. Banyak juga situasi lain di dunia ini yang memang challenging banget," ucapnya saat ditemui di JI-Expo Kemayoran, Jumat (13/9).
Meskipun demikian, Rudy berharap tantangan tersebut bisa teratasi dengan penanganan yang optimal. Dia juga mempercayai dengan strategi yang diterapkan, perusahaan bisa mengatasi segala tantangan yang ada.
Secara rinci, BFI Finance akan menerapkan strategi kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan alat berat. Dia bilang pihaknya akan memprioritaskan penyaluran pembiayaan kepada nasabah yang memang sudah punya cara berbisnis yang lebih proper dan punya kestabilan dalam pertumbuhan bisnis mereka.
"Kami lebih mengarah ke sana. Kami percaya dengan strategi ke depannya dan kami optimistis semuanya akan berjalan dengan baik," katanya.
Rudy juga optimistis pembiayaan alat berat perusahaan bisa terus menunjukkan pertumbuhan hingga akhir tahun ini, bahkan berharap mencapai dobel digit. Hal itu seiring dengan pangsa pasar yang terbilang masih potensial, ditandai dengan pembangunan di mana-mana.
Sebagai informasi, BFI Finance mencatat porsi piutang pembiayaan dari segmen pembiayaan alat berat pada semester I-2024 mencapai 12,5%. Adapun nilai piutang pembiayaan dari sektor alat berat tersebut mencapai sekitar Rp 2,8 triliun atau tumbuh 10% secara YoY.
Tercatat, piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) BFI Finance senilai Rp 22,4 triliun pada semester I-2024.