Pontianak (Suara Kalbar) – Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) kembali menyelenggarakan Multifinance Day yang pertama kali digelar di Kalimantan pada 11 sampai 13 oktober mendatang.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Ignasius mengatakan program ini sebagai bentuk kegiatan edukasi , literasi dan inklusi keuangan, industri, pembiayaan, dan juga dalam rangka mendukung kegiatan bulan inklusi keuangan serta bagian program kegiatan nasional cerdas keuangan OJK yang telah dicanangkan oleh OJK pada 22 Agustus 2024 lalu.
“Hal ini Relevan dengan program TPAKD 2024 , akselerasi pemanfaatan produk layanan industri non bank yang berukur sesuai kebutuhan masyarakat.Kegiatan ini secara khusus mendukung program literasi dan bisnis matching program inklusi keuangan yang menargetkan 12 kegiatan,” kata Ignasius Jumat (11/12/2024) sore
Ignasius menjelaskan Peran perusahaan pembiayaan tidak kalah penting sebagai sumber pembiayaan alternatif masyarakat untuk membeli barang atau memenuhi kebutuhan permodalan serta akses pinjaman yang lebih mudah dan relatif cepat .
“Apabila dibarengi dengan perencanaan pembiayaan yang tepat sasaran dapat mendorong pertumbuhan ekonomi , menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan daya saing ,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum APPI Suwandi Wiranto menjelaskan, total ada 31 perusahaan pembiayaan yang ikut berpartisipasi meramaikan event Multifinance Day ke-8 yang digelar di Kota Pontianak ini.
“Penting bagi seseorang yang hendak meminjam untuk mengetahui dengan jelas kepada siapa ia meminjam, serta memastikan perusahaan pemberi pinjaman terpercaya,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini banyaknya produk pinjaman yang tersedia, masyarakat bisa memilih produk syariah yang non-riba, bagi yang tidak ingin terlibat dengan riba. Selain itu, ada juga pinjaman yang menawarkan skema pembayaran cicilan selama 3 atau 6 bulan, yang dapat diatur sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing.
“Tujuannya adalah meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar sebelum berhutang, mereka berpikir matang dan berdiskusi dengan perusahaan pemberi pinjaman yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka,” tutupnya.