KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan pembiayaan alat berat atau heavy equitment (HE) pada November 2024 mencapai Rp 3 triliun. Capaian alat berat ini mengalami kenaikan 100% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Direktur MTF William Francis menerangkan bahwa peningkatan penyaluran pembiayaan alat berat ini di dorong dari sektor pertambangan, terutama batubara. Di mana, banyak pengusaha tambang yang berinvestasi di tahun ini, baik untuk pembelian unit baru ataupun peremajaan unit dalam rangka menjaga dan meningkatkan produksi.
“Dan penyaluran pembiayaan alat berat di MTF sepanjang tahun 2024, terus meningkat setiap bulannya dengan rata-rata Rp 250 miliar per bulan,” kata William kepada Kontan, Rabu (4/12).
Lebih lanjut, William menyebutkan bahwa pembiayaan alat berat perusahaan memiliki kontribusi sebesar 8,8% dari total penyaluran pembiayaan.
Sedangkan untuk sektor industri yang berkontribusi pada pembiayaan alat berat perusahaan yaitu sektor batubara, sektor pertambangan, dan sektor konstruksi.
“Batubara merupakan salah satu kontributor pembiayaan alat berat dikarenakan kebutuhan peremajaan alat penunjang batubara dari debitur existing MTF," imbuhnya
Disamping itu, William mengatakan bahwa perkembangan pembiayaan alat berat di MTF pada tahun ini cukup signifikan, didorong oleh masuknya supplier alat berat yang berasal dari Cina dengan penawaran menarik kepada pengusaha pertambangan.
Terlebih, dia menilai, program swasembada pangan yang ditargetkan pemerintah pada tahun 2027, kemungkinan besar akan mendorong pembiayaan alat berat karena berpotensi meningkatkan pembelian alat berat yang akan diperlukan untuk berbagai kegiatan seperti pembukaan lahan, pembuatan saluran pengairan, hingga pembangunan akses jalan untuk mengangkut hasil pertanian.
Tak hanya itu, dia menuturkan bahwa kebijakan Donald Trump yang mendukung energi fosil juga akan membawa dampak terhadap komoditi seperti peningkatan permintaan batubara dan stabilitas harga minyak.
“Sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, Indonesia diuntungkan oleh peningkatan permintaan batu bara dari pasar internasional, termasuk Amerika Serikat,” kata dia.
Sementara itu, ia menuturkan untuk tantangannya dalam menyalurkan pembiayaan alat berat yakni, banyaknya brand alat berat baru di pasar yang menawarkan harga kompetitif, namun secara kualitas maupun lifetime belum bisa menyamai brand alat berat yang telah established
“Untuk itu, MTF melakukan strategi agar kinerja penyaluran pembiayaan alat berat tetap terjaga pada 2025, salah satunya yakni, tetap mendukung penyaluran fasilitas pembiayaan alat berat dengan tetap memperhatikan prinsip prudent financing,” tandasnya.