KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CIMB Niaga Finance (CNAF) menilai pasar kendaraan listrik di Indonesia sudah mulai terbentuk dan prospek ke depannya masih akan tumbuh positif.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan menyebut kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh untuk memilih kendaraan ramah lingkungan karena memikirkan dari sisi efisiensi biaya.
Hal ini tercermin dari penyaluran pembiayaan baru kendaraan listrik dan hybrid perusahaan yang mencapai Rp 712 miliar. Angka ini tumbuh 114% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 334 miliar.
“Padahal, perusahaan sebelumnya menargetkan untuk total penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan (listrik dan hybrid) sebesar Rp 665 miliar hingga akhir 2025,” jelas Ristiawan kepada Kontan, Kamis (28/8/2025).
Terkait wacana pemberhentian insentif untuk impor mobil listrik utuh pada tahun mendatang, Ristiawan menyebut bahwa upaya pemerintah dalam pemberian insentif cukup mendorong pertumbuhan moda transportasi hijau dalam rangka mendukung keberlanjutan.
“Kalau untuk kerja sama Asosiasi Pemegang Merek (APM) dengan rakitan lokal, kami terbuka dengan peluang kerja sama di mana fokus CNAF adalah menjadi financial solution bagi masyarakat,” tuturnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa saat ini belum ada pembahasan mengenai kelanjutan insentif untuk impor mobil listrik utuh atau completely built-up (CBU) di tahun mendatang.